Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2020

Sajak Pejalan

Mungkin sangat berat bagimu untuk bangkit dari keterpurukan dan kesedihan yang saat ini menimpamu. Didera cemas berkepanjangan dan ketakutan yang tiada habisnya, menyita keceriaan yang selama ini kamu rawat baik-baik dan menyamarkan canda yang selama ini kamu bagi. Dan saat ini, bahkan rasanya sangat kepayahan untuk menenangkan diri. Tiada yang mampu dirasa selain sesak dan perih yang datang kapan saja, terutama malam hari ketika jasad dan jiwa sedang ringkih-ringkihnya. Rasanya, hanya tidur yang mampu jadi tempat pelarian terbaik meskipun sementara hingga pagi menyapa lagi. Bangun, dan berusaha menyadari bahwa keadaan tidak bisa terus seperti ini. Bangkit, meskipun rasanya sakit. Bangkit, meskipun tertatih. Bangkit, meskipun sedikit demi sedikit. Berjalan terus, terus berjalan. Meskipun kita tak kunjung tahu akan ujungnya. Berjalan, sekuatnya. Hingga Tuhan menyampaikan maksudNya. 29 Januari 2020 22:56 Di tengah alunan Sisir Tanah - Lagu Pejalan ...

Hello, Stranger.

Waktu itu ketika matahari belum turun ke peraduannya, dan aku masih asik menghabiskan waktu melihat lini cerita di akun instagramku. Tiba - tiba ada pesan dari seseorang yang tak aku kenali nama dan wajahnya. "Hi.", sapanya singkat, "Hallo." Namanya Mas Erick, kupanggil dia Mas karena budaya jawa sangat kental sekali dengan penghormatannya kepada seseorang yang lebih tua, atau sering disebut dengan " Ngajeni ". Mas Erick adalah seseorang yang aku temukan di sosial media; Steller. Dia menaruh minat kepada kopi dan cerita travelling nya, melalui kemampuan dia memotret sesuatu membuatku tertarik untuk akhirnya mencari akun lain dan munculah akun instagramnya yang kemudian aku ikuti juga. Wow, dia adalah seorang fotografer rupanya. Dan keingintahuanku hanya berhenti sampai disitu. Hingga kemudian dia mengirim pesan untuk pertama kalinya. Percakapan terus berlanjut, dia adalah sarjana lulusan arsitektur dan dari sana dia mulai berbagi pengalaman...

Rumpang

Setiap pertemuan pasti berujung perpisahan, entah kapan tanggal mainnya. Ada beberapa yang sudah berencana, namun kebanyakan tidak menginginkannya. Tentunya bukan hal yang mudah untuk akhirnya menghadapi situasi diluar keinginan kita. Segala rasa sakit datang ketika kita belum benar-benar siap dengan semua, sesak tak terkira. Namun yang perlu kita mengerti bahwa tidak segala sesuatu bisa dipaksakan ketika sudah tak sejalan. Ada yang tersakiti untuk tiap pilihan, tinggal siapa yang direlakan dan siapa yang harus merelakan. Tidak ada yang salah ketika seseorang memilih untuk pergi, tidak ada yang salah ketika dua orang yang sudah hidup bertahun bersama   memilih untuk berjalan sendiri menemukan kebahagiaannya. Menghentikan luka yang sekian tahun menyiksa. Terluka, pasti.  Tidak ada yang baik-baik saja ketika dipaksa untuk hidup dalam rasa yang tak utuh lagi. Tiada lagi sapa yang bisa diucap, obrolan hangat yang bisa dinikmati dan teguran halus yang menyertai se...