Kamu
Kamu
adalah kemustahilan yang selalu aku semogakan.
Mungkin terdengar naif, mengharap kepada orang sepertimu,
dengan segala sisi yang kukagumi,
yang mungkin ribuan mata akan tersihir melihat ke arahmu.
Hingga akhirnya waktu mendekatkanku padamu, namun tak
menghantarkanmu padaku.
Mengagumimu sesederhana mengamati bintang dari jauh yang
membuatku teduh.
Dan do’a adalah upayaku menyampaikan kepingan rindu itu.
Rindu yang entah kapan akan berujung temu. Karna hanya
sapa akupun tak mampu.
Hingga pada akhirnya, semua kembali kuserahkan kepada
waktu.
Biar garis waktu yang menjadi saksi bisu akan perjalananku
mencintaimu.
Dalam tenang dan diam, aku bertahan.
Mempercayai segala kemungkinan – kemungkinan bahwa akan
ada saatnya semua akan bermuara.
Aku biarkan semuanya mengalir, seperti sungai yang
gemerciknya bahkan mungkin tak kamu dengar.
Aku biarkan semesta ikut memainkan peranya,
Karna aku tak pandai memaksa.
Karna pertemuan pertamaku denganmu, sudah cukup bagiku.
Dan berawal dari sana, kisah – kisah itu bermula.
Komentar
Posting Komentar